Rabu, 22 November 2017

HAKIKAT PSIKOLOGI OLAHRAGA, TUJUAN DAN MANFAAT (klp 1)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan daya dan upaya kepada hamba-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami yang bertema “Hakikat dan Manfaat serta Tujuan Psikologi Olahraga”
Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW. yang senantiasa menebarkan keindahan dan kelembutan Islam yang sangat mulia ini.
Terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah psikologi olahraga yang telah memberikan pengajaran yang sangat berharga kepada kami dalam menyusun makalah kami. Dan tak lupa pula kepada teman-teman yang senantiasa memberikan dukungan penuh kepada kami.
Mohon kritik dan sarannya apabila pada makalah kami terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu dari segala aspeknya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Aamiin yaa Rabbal ‘Alamin.

                                                                                                  Makassar Oktober 2017
                                                                                                             Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang 4
B.Rumusan Masalah 6
C.Tujuan Penulisan 6
             D.Manfaat Penulisan 6
PEMBAHASAN
A.Hakikat Psikologi Olahraga 7
B.Tujuan dan Manfaat Psikologi Olahraga 7
                1. Mengendalikan Stress……………………………………………………8
  2.Meningkatkan Fikiran Positif………………………………………..........8
  3.Menentukan Tujuan……………………………………………………….8
  4. Mampu Memprediksi Kemampuan Diri…………………………………9
               5. Mental Yang lebih Tegar………………………………………………....9
              6. Meningkatkan suasana hati……………………………………………….9
              7. Mengurangi stress………………………………………………………10
              8. Meningkatkan rasa percaya diri………………………………………...10
              9. Tidur lebih nyenyak…………………………………………………….11
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….13










BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Psikologi olahraga pertama kali dikenalkan oleh Norman Triplett pada tahun 1898. Norman Triplett menemukan bahwa waktu tempuh pembalap sepeda menjadi lebih cepat jika mereka membalap di dalam sebuah tim atau berpasangan dibanding jika membalap sendiri.
tahun 1925 laboratorium psikologi olahraga pertama di Kawasan Amerika Utara berdiri. Pendirinya adalah Coleman Griffith dari Universitas Illinois. Griffith tertarik pada pengaruh faktor-faktor penampilan atletis seperti waktu reaksi, kesadaran mental, ketegangan dan relaksasi otot serta kepribadian. Dia lalu menerbitkan dua buah buku, The Psychology of Coaching (1926)- buku pertama di dunia Psikologi Olahraga-dan The Psychology of Athletes (1928).
Pada tahun yang sama, di Eropa sebenarnya juga berdiri sebuah laboratorium Psikologi Olahraga yang didirikan oleh A.Z Puni di Institute of Physical Culture in Leningrad. Namun Laboratorium Psikologi Olahraga pertama di dunia sebenarnya didirikan tahun 1920 oleh Carl Diem di Deutsce Sporthochschule di Berlin, Jerman.
Setelah periode tersebut psikologi olahraga mengalami kemandekan. Baru pada tahun 1960-an psikologi olahraga kembali mulai berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan membuka konsentrasi pengajaran pada Psikologi Olahraga. Puncaknya adalah pembentukan International Society of Sport Psychology (ISSP) oleh para ilmuan dari penjuru Eropa. Kongres internasional pertama diadakan pada tahun yang sama di Roma, Italia.
Pada tahun 1966, sekelompok psikolog olahraga berkumpul di Chicago untuk membicarakan pembentukan semacam ikatan psikologi olahraga. Mereka kemudian dikenal dengan nama North American Society of Sport Psychology and Physical Activity (NASPSPA).
Journal Sekolah pertama yang dipersembahkan untuk psikologi olahraga keluar tahun 1970 dengan nama The International Journal of Sport Psychology. Kemudian diikuti oleh Journal of Sport Psychology tahun 1979. Meningkatnya minat melakukan penelitian dalam bidang psikologi olahraga di luar laboratorium memicu pembentukan Advancement of Applied Sport Psychology (AAASP) pada tahun 1985 dan lebih berfokus secara langsung pada psikologi terapan baik dalam bidang kesehatan maupun dalam konteks olahraga.
Kini Psikologi Olahraga sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kongres International Society of Sport Psychology Conference Di Yunani tahun 2000 telah dihadiri lebih dari 700 peserta yang berasal dari 70 negara. American Psychological Association pun telah memasukkan psikologi olahraga dalam divisi mandiri yakni divisi 47. Penerbitan dan jurnal pun sudah sangat banyak. Beberapa penerbitan dan jurnal tersebut adalah (a) International Journal of Sport Psychology (1970); (b) Journal of Sport Psychology (1979) yang kemudian berubah nama menjadi 1988 Journal of Sport and Exercise Psychology; NASPSPA pada tahun 1988. penerbitan lain adalah The Sport Psychologist (1987)—sekarang, Journal of Applied Sport Psychology (1989)— sekarang, serta The Psychology of Sport and Exercise.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat psikologi olahraga ?
2. Apa tujuan dan manfaat psikologi olahraga ?
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat psikologi olahraga
2. untuk mengetahui Tujuan serta manfaat psikologi olahraga
d. Manfaat
1. agar kami mengetahui dan memahami apa hakikat serta manfaat dan tujuan      psikologi olahraga



BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKEKAT PSIKOLOGI OLAHRAGA
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Perilaku manusia ada yang disadari maupun yang tidak disadari, dan perilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri,
Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang dikenal sebagai psokologi olahraga. Penerapan psikologi kedalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa ada hambatan dan factor-faktor yang ada dalam kepribadiannya . Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menempilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.
B.  Tujuan dan Manfaat Psikologi Olahraga
Psikologi olahraga memiliki banyak manfaat dan tujuan. Berikut ini adalah manfaat dan tujuan psikologi olahraga bagi para atlet olahraga:
1.Mengendalikan stress
Pertandingan olahraga seringkali memberikan stres atau tekanan pada para atlet. Selain keinginan mereka untuk menang tinggi, mereka tidak mau mengecewakan negara dan semua pendukungnya sehingga meningkatkan stres.
Stres ditandai dengan peningkatan denyuut nadi, pernafasan, dan terlihat restless secara fisik. Stres pada atlet ini bisa mengganggu penampilannya saat bersaing nanti sehingga butuh psikologi sebagai teknik penurunan tingkat stres pada para atlet saat bertanding.
2.Meningkatkan pikiran positif
Seorang atlet harus optimis sebelum bertanding dan selalu optimis untuk pertandingan pertandingannya selanjutnya. Apabila atlet pesimis dari awal, sudah pasti kemenangan tidak akan pernah diraih. Optimis berarti memiliki pokiran positif atas kemungkinan kemenangan yang akan diraihnya sehingga dia bisa menampilkan pertandingan yang baik.
3.Menentukan tujuan
Psikologis membantu para atlet untuk menemukan tujuan dari aktivitas yang mereka lakukan. Tujuan yang merupakan hasil yang ingin dicapai akan suatu aktivitas
olahraga atau pertandingan. Misalnya tujuannya adalah untuk mendapatkan medali atau membanggakan nama negara di kancah Internasional.
4.Mampu memprediksi kemampuan diri
Psikologi membantu para atlet untuk lebih memahami diri mereka sendiri dari intelegensi, kemampuan, batas diri, untuk mendukung latihan atau olahraga yang maksimal dan tujuan yang maksimal.
5.Mental yang lebih tegar
Psikologi juga mengajarkan dan membentuk karakter yang lebiih tegar. Persaingan antar atlet untuk bisa berlomba di kancah yang lebih tinggi cukup berat belum lagi jika mendapat kekalahan yang membuat orang yang mendukung mereka kecewa.
Kekuatan untuk bangkit kembali dari semua hal buruk atau yang tidak diinginkan sangat diperlukan. Oleh karena itu, seorang atlet harus tegar. Psikologi mengajarkan bagaimana memberikan respon positif terhadap apapun yang terjadi dan memotovasi diri sendiri untu bangkit lebih kuat dan tangguh.
6. Meningkatkan suasana hati
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membuat suasana hati lebih baik. Studi lainnya mengatakan bahwa olahraga mengangkat beban atau berlari dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesehatan mental
Pada penelitian yang dilakukan kepada 8.000 penduduk Belanda dengan rentang usia 16-65 menemukan bahwa secara umum, orang-orang yang berolahraga secara teratur lebih puas dan bahagia dengan hidup mereka daripada mereka yang tidak.

American Psychological Association (APA) juga mengatakan bahwa berolahraga dapat membantu membuat Anda merasa lebih bahagia.


"Hubungan antara berolahraga dan suasana hati cukup kuat," ujar Michael Otto, selaku Profesor Psikologi Universitas Boston kepada APA. "Biasanya, lima menit setelah olahraga Anda akan mendapatkan efek penambah suasana hati," tambahnya.

 7. Mengurangi Stres
Tak sedikit orang yang merasa stres setelah bekerja, memilih untuk menghindari berolahraga karena sudah merasa lelah. Padahal, berolahraga dapat mengurangi tingkat stres secara keseluruhan, serta meningkatkan kemampuan untuk mengatasi dan menangani situasi beban mental yang berat.
"Berolahraga mungkin dapat menjadi cara biologis untuk ketangguhan otak sehingga stres dapat berkurang," kata Otto.
8. Meningkatkan rasa percaya diri
         Selain meningkatkan suasana hati, menurut sebuah lembaga penelitian,
berolahraga teratur juga dapat mendukung citra tubuh yang sehat. Entah karena perubahan fisik tubuh ataupun rasa bangga menyelesaikan sejumlah set latihan, efek  positif dari rutinitas ini dapat menimbulkan kepuasan, yang berimbas pada rasa percaya diri.
9. Tidur lebih nyenyak
         Seperti yang telah diketahui, cukup tidur berarti lebih banyak energi sepanjang hari. Olahraga secara teratur ini diyakini membantu jadwal tidur yang teratur juga.
Sebuah studi pada orang-orang muda menemukan bahwa mereka yang berolahraga secara intens, mendapatkan kualitas tidur malam yang lebih baik ketimbang yang tidak. Selain itu, orang yang berolahraga secara giat juga cenderung akan tidur lebih cepat, dan risiko terbangun di tengah tidur akan berkurang, serta akan tidur lebih nyenyak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang dikenal sebagai psokologi olahraga. Penerapan psikologi kedalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa ada hambatan dan factor-faktor yang ada dalam kepribadiannya.
Dalam psikologi olahraga ada beberapa manfaatnya yaitu kita dapat mengendalikan stress, meningkatkan fikiran positif, menentukan tujuan, mampu memprediksi kemampuan diri, mental lebih tegar, meningkatkan suasana hati, mengurangi stress dan tidur lebih nyenyak.






DAFTAR PUSTAKA
http://dosenpsikologi.com/psikologi-olahraga
http://aszat.blogspot.com/2009/10/psikologi-olahraga.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_olahraga
https://pojokpenjas.wordpress.com/category/psikologi-olahraga/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar